Sekelompok Pelajar Terjaring Razia Saat Bolos Sekolah, Dan Satu Siswa Didapati Membawa Senjata Tajam

KLIK24.NEWS, Kotamobagu – Sekelompok Pelajar Terjaring Razia Saat Bolos Sekolah, Operasi patroli yang dilakukan oleh Tim Patroli Molukad Monompia Satuan Samapta pada Selasa (14/11/2023) di depan SMK 23 Maret, Kota Kotamobagu, menjadi sorotan karena merupakan bagian dari upaya Polri dalam memberantas aksi premanisme dan mengantisipasi tawuran antar pelajar yang semakin marak belakangan ini.

Tim Patroli tidak hanya fokus pada pengawasan keamanan dan ketertiban umum di sekitar sekolah, tetapi juga melakukan pemeriksaan terhadap para pelajar yang kedapatan sedang bolos pada jam pelajaran. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap kasus antar kelompok pelajar yang seringkali berujung pada tawuran.

BACA JUGA : Sinergi KSP Dan PLN Pada Program Prioritas Nasional Sistem Rantai Dingin Ciptakan Kesejahteraan Nelayan Dan Sektor Perikanan

Dalam pelaksanaan operasi, Tim Patroli berhasil menemukan satu pelajar yang membawa senjata tajam berupa sebilah pisau yang tersembunyi di dalam tasnya. Akibatnya, pelajar tersebut beserta anak-anak sekolah lainnya yang terjaring operasi segera diamankan dan dibawa ke Mapolres Kotamobagu. Mereka kemudian diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Wakapolres Kompol Arie Prakoso SIK MH, mewakili Kapolres Kotamobagu, menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap kondisi generasi muda yang masih berada dalam usia belajar namun sudah membawa senjata tajam di lingkungan sekolah. Beliau menekankan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kalangan pelajar. Tawuran antar pelajar dianggap sebagai masalah serius yang perlu segera diatasi.

BACA JUGA : Sukses Meriah! Opening Ceremony FIFA World Cup U-17 di Surabaya Dukung Listrik Tanpa Kedip

Arie Prakoso mengecam tindakan seorang pelajar yang membawa pisau ke sekolah dan mengungkapkan keprihatinannya atas fenomena ini. Tindakan tegas Tim Patroli diharapkan dapat menjadi pesan yang kuat bagi para pelajar yang coba-coba terlibat dalam kekerasan atau membawa senjata tajam ke sekolah. Keberhasilan tim dalam mengantisipasi potensi tawuran di sekitar sekolah tersebut dianggap sebagai langkah positif dalam menjaga keamanan lingkungan pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *