PLN Teken MoU dengan Sinosure, Perkuat Pendanaan Hijau untuk Transisi Energi Indonesia

Partnership antara PLN dengan Sinosure merupakan wujud komitmen kedua belah pihak dalam mewujudkan transisi ke energi yang lebih bersih. Kiri ke kanan: Wang Hong (General Manager of Business Development and Client Service Department Sinosure), Evy Haryadi (Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN), Hartanto Wibowo (Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN), Dudy Purwagandhi (Komisaris PLN), Darmawan Prasodjo (Direktur Utama PLN), Sheng Hetai (Vice Chairman, President Sinosure), Charles Sitorus (Komisaris PLN), Sinthya Roesly (Direktur Keuangan PLN), dan Maya Rani Puspita (EVP Keuangan PLN).

KLIK24.NEWS Beijing – PLN Teken MoU dengan Sinosure,PT PLN (Persero) menjalin kerja sama yang strategis dengan Sinosure, lembaga pembiayaan dan penjaminan investasi asal China, dalam upaya percepatan transisi energi di Indonesia. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan pada Selasa, 17 Oktober, bertepatan dengan Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing.

Kerja sama ini bertujuan untuk memperoleh pendanaan hijau yang mendukung program transisi energi PLN. Sinosure, sebagai lembaga pembiayaan, akan memberikan jaminan dan dukungan investasi bagi PLN dalam mengimplementasikan program-program transisi energi yang ambisius.

BACA JUGA : Kawanua Digifest Basuara Tahun 2023: Wakil Gubernur dan Pj. Wali Kota Dorong Masyarakat Menuju Cashless Society

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLN merupakan pionir dalam transisi energi di Indonesia. Dengan sumber daya alam yang melimpah namun tersebar di seluruh kepulauan, dukungan pendanaan yang signifikan diperlukan untuk mencapai target-target transisi energi.

Dengan ditandatanganinya MoU ini, PLN mendapatkan dukungan akses pendanaan hijau dari Sinosure untuk program transisi energi. Kiri ke kanan: Darmawan Prasodjo (Direktur Utama PLN) dan Sheng Hetai (Vice Chairman, President Sinosure).

“Kami bergerak cepat untuk mengatasi mismatch antara sumber energi dengan pusat demand melalui pembangunan super grid dan green enabling transmission line. Dukungan pembiayaan yang signifikan diperlukan untuk mempercepat pengurangan emisi global,” kata Darmawan.

Dalam rencananya, PLN memiliki target agresif di mana pada tahun 2040, 75% pembangkit listrik berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), sedangkan 25% sisanya dari gas alam. Hal ini menunjukkan komitmen PLN dalam mencapai transisi energi yang berkelanjutan.

Vice Chairman dan President Sinosure, Sheng Hetai, menyambut baik kerja sama ini, mengakui Indonesia sebagai pusat investasi yang menjanjikan. Langkah Indonesia dalam mengembangkan proyek pembangkit listrik berbasis energi bersih menjadi peluang besar bagi investasi.

Proses penandatanganan MoU antara PLN yang diwakili oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kiri) dengan Sinosure yang diwakili oleh Vice Chairman, President Sinosure, Sheng Hetai (kanan) terkait dengan percepatan akses pendanaan hijau untuk menjalankan agenda transisi energi di Indonesia.

“Kami sangat mendukung langkah dan upaya PLN dan Indonesia dalam menciptakan energi yang lebih bersih. Indonesia, khususnya, menjadi prioritas dukungan pendanaan kami,” kata Sheng Hetai. Kerja sama antara PLN dan Sinosure menjadi langkah strategis dalam mendapatkan dukungan pendanaan untuk transisi energi Indonesia.

BACA JUGA : Pelantikan Pengurus Wilayah BKMT Sulut Diwarnai Kehadiran Pj. Wali Kota dan Wakil Gubernur

Selain Sinosure, PLN juga telah menjalin kerja sama dalam pembiayaan hijau dengan lembaga-lembaga seperti World Bank, Asian Development Bank (ADB), Jepang, dan Arab Saudi. Langkah-langkah ini menunjukkan kekuatan dan kesehatan finansial PLN, menjadikannya sebagai perusahaan yang mendapatkan dukungan pendanaan dari berbagai pihak dalam mewujudkan visi transisi energi Indonesia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *